INILAH.COM, New York - Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Senin (8/10/2012). Investor khawatir dengan pertumbuhan ekonomi China yang melamban sebagai negara konsumen terbesar kedua minyak mentah.
Harga minyak mentah terpangkas karena Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China dan Asia Timur. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Alasannya karena ada risiko perlambatan di China yang berpotensi memburuk dan bertahan lama dari yang diharapkan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi China kemungkinan akan tumbuh 7,7 persen tahun ini atau turun dari prediksi yang dirilis bulan Mei lalu di kisaran 8,2 persen. Untuk pertumbuhan tahun depan dipangkas menjadi 8,1 persen dari sebelumnya 8,6 persen.
Sementara untuk pertumbuhan di kawasan Asia Timur tumbuh sebesar 7,2 persen tahun ini dan akan tumbuh 7,6 persen di tahun depan. Pada proyeksi sebelumnya, tahun ini akan tumbuh 7,6 persen dan tahun depan mencapai 8 persen.
Namun ketegangan politik di Timur Tengah mendorong harga Brent. Apalagi Turki dan Suriah sudah memasuki hari keenam dalam baku tembak artileri.
Minyak AS jenis light sweet jatuh 55 sen ke US$89,33 per barel untuk pengiriman November. Untuk minyak Brent turun 20 sen menjadi US$111,89 per barel di London.
Premium Brent untuk minyak AS meningkat menjadi US$22,49 dan mencapai US$22,92 unuk intraday Senin. Konflik Timur Tengah dan keterlambatan dalam pemuatan kargo dari laut FFortis Utara untuk bulan Oktober membantu mendorong harga Brent tertinggi sejak Oktober 2011.
Volume perdagangan minyak Brent 16 persen di bawah rata-rata 30 hari perdagangan dan minyak AS 27 persen di bawah 30 hari perdagangan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ekonomi China Tekan Harga Minyak Mentah
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/10/ekonomi-china-tekan-harga-minyak-mentah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ekonomi China Tekan Harga Minyak Mentah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ekonomi China Tekan Harga Minyak Mentah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar