INILAH.COM, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengakui kebijakan pemberian subsidi BBM kurang tepat karena kian membebani APBN.
"Kita semua sepakat bahwa penggelembungan yang semakin besar di dalam subsidi BBM yang semakin besar, ini tidak bisa terus menerus kita tanggung," tutur Mahendra di Jakarta, Kamis (18/10/2012).
Menurutnya, anggaran subsidi BBM selama ini tidak efisien pengucurannya dan menyebabkan alokasi anggaran pada sektor yang lebih penting menjadi tidak maksimal.
"Bukan saja dari segi kebijakan tidak tepat, tapi juga kesempatan yang hilang dengan mengeluarkan sebegitu besar untuk satu pengeluaran yang tidak efisien," katanya.
Ia mengaku di sisi lain pemerintah membutuhkan sejumlah dana untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi global yang belum pulih hingga kini.
"Itu besar sekali pada saat justru kita membutuhkan sumber tambahan di tengah-tengah resesi globals saat ini," katanya.
Sekedar gambaran, pada tahun ini pemerintah menambah alokasi subsidi energi sebesar Rp103,5 triliun untuk menambal kebutuhan anggaran subsidi BBM dan listrik.
Dalam APBNP 2012, anggaran subsidi BBM dialokasikan sebesar Rp137,4 triliun. Namun pada perjalannya ternyata anggaran tersebut kurang Rp79,4 triliun.
Anda sedang membaca artikel tentang
Wamenkeu: Kebijakan Subsidi BBM Tak Tepat
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/10/wamenkeu-kebijakan-subsidi-bbm-tak-tepat_19.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wamenkeu: Kebijakan Subsidi BBM Tak Tepat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wamenkeu: Kebijakan Subsidi BBM Tak Tepat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar