INILAH.COM, San Francisco - Minyak mentah berjangka turun Sabtu (3/11/2012) dini hari tadi, menutup pekan ini dengan pelemahan 1,7%.
Koreksi minyak mentah terjadi, menyusul data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi, berlanjut pada menguatnya dolar AS. Selain kekhawatiran penurunan permintaan energi, terkait adanya badai Sandy.
Minyak mentah Desember turun US$ 2,23, atau 2,6%, ke level US$ 84,86 per barel. Minyak berjangka berada di tingkat terendah sejak 10 Juli, menurut FactSet. Sepekan ini, minyak telah turun 1,7%, membukukan koreksi untuk tiga pekan berturut-turut.
Matt Smith, analis komoditas di Schneider Electric mengatakan, data tenaga kerja AS memang lebih baik dari perkiraan. "Namun respon negatif pasar yang meluas, dikombinasikan dengan pasokan minyak yang saat ini cukup banyak, lemahnya permintaan mendasar untuk minyak mentah akibat badai Sandy, telah menekan harga minyak lebih rendah," katanya.
Menurutnya, pasar juga menunggu dibukanya dua kilang di Pantai Timur sehingga kapasitas penyulingan bisa kembali maksimal. "Situasi ini menimbulkan kekhawatiran permintaan, ergo, penurunan pada harga."
Tanker saat ini sudah berada di pelabuhan New York, namun, masalah ada di terminal, listrik padam di sepanjang rantai pasokan bensin dari terminal ke pompa bensin,"Ini berarti bahwa kekurangan pasokan masih berlanjut hingga kemudian hari," katanya.
[ast]
Anda sedang membaca artikel tentang
Minyak Sepekan Turun 1,7%
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/11/minyak-sepekan-turun-17.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Minyak Sepekan Turun 1,7%
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar