'Panas-dingin' Pengusaha

Written By Unknown on Senin, 05 November 2012 | 11.24

TAHUN 2013, bisa dibilang sudah masuk tahun politik. Partai politik pasti bakal berbenah, konsolidasi menghimpun kekuatan menghadapi pertarungan pemilihan umum 2014. Dinamika politik nasional bakal semakin semarak.

Kehangatan suhu politik yang mulai meningkat, sangat potensial membuat kalangan dunia usaha "panas-dingin" pula. Misalnya, dengan berebutan menarik simpati buruh, kemungkinan besar pemerintah (termasuk partai pendukung pemerintah) akan membuat banyak kebijakan proburuh. Begitu juga partai lain, akan "berjuang" membela buruh. Maklum suara buruh sangat signifikan untuk mempertebal kekuatan partai atau kandidat presiden.

Buruh memang perlu dibela. Bahkan semua unsur masyarakat yang berada dalam posisi lemah. Tetapi mengambil kebijakan populis untuk tujuan jangka pendek, menarik simpati buruh dan memenangkan pemilu, lantas mengabaikan tujuan nasional jangka panjang berupa harmonisasi kepentingan buruh dan pemberi kerja, serta daya saing nasional, justru bisa menjadi bumerang bagi perekonomian, kebijakan progrowth.

Saat-saat ini saja, kalangan pengusaha sudah mulai menunjukkan keresahan akibat tuntutan pekerja yang sangat tinggi. Lebih dari itu, aksi-aksi pekerja melakukan tekanan terhadap pengusaha, tak kalah mengkhawatirkannya. Selisih paham, juga kepentingan, antara pengusaha dan pekerja, semakin terbuka dan tajam. Bisa berbahaya.

Dua pihak merasa benar. Pekerja menuntut kenaikan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. Pekerja menentang penggunaan tenaga alih daya pekerjaan (outsourcing) juga karena butuh kepastian pekerjaan.

Pada sisi lain, pengusaha merasa telah membayar upah buruh secara memadai. Dibanding China, Taiwan, dan negara-negara pesaing, upah buruh di negeri ini mereka nilai sudah lebih tinggi. Apalagi jika pembandingnya produktivitas pekerja. Produktivitas pekerja China misalnya, diklaim bisa dua kali lipat dibanding buruh Indonesia untuk jenis produk yang sama.

Selain persoalan upah buruh dan tuntutan lainnya, pengusaha kini tengah mengkalkulasi peningkatan biaya lain yang bakal dihadapi tahun depan. Misalnya, tarif lisrik yang akan dinaikkan 15%. Harga gas juga kemungkinan naik 15%. Tarif angkutan, tol, juga bakal naik sampai harga air. Belum lagi biaya langsung.

Sederet daftar kenaikan harga itu, "menantang" pengusaha untuk tetap menjaga keberlangsungan usahanya. Mereka yang tidak kuat memikul beban itu, mulai melempar wacana setop produksi. Menutup dan merelokasi pabrik.

Perselisihan buruh-pengusaha yang kian meruncing ini harus dikelola pemerintah. Segera ditemukan solusinya. Penghasilan buruh bisa meningkat, sementara pengusaha dapat menanggung beban. Pertumbuhan tinggi tetap terjaga. Jika pemerintah ingin populer, lebih memihak buruh, pengusaha bisa tertekan, dan laju pertumbuhan perekonomian bisa melambat. Lapangan kerja menciut.

Padahal, munculnya sistem alih daya pekerjaan juga karena mekanisme pasar. Ada yang membutuhkan pekerjaan karena rendahnya tingkat penyerapan pekerja dari pertumbuhan ekonomi. Pengusaha semakin memerlukan peningkatan efisiensi untuk memperbaiki daya saing.

Daya saing memang bukan faktor upah buruh semata. Besarnya biaya siluman dalam rantai praproduksi, proses produksi sampai pascaproduksi, termasuk infrastruktur buruk, juga keluhan permanen pengusaha. Akibatnya, peningkatan biaya bagi pengusaha masih tetap melaju kencang.

Pada sisi lain, serbuan produk luar negeri terus mengalir seolah tanpa hambatan. Regulasi lemah, pengawasan arus impor loyo. Jangan lupa, produsen di luar negeri mengalami kelebihan produksi. Mereka berusaha melempar kelebihan produksinya ke pasar yang mampu menyerapnya, dan masih berpotensi besar untuk tumbuh. Indonesia misalnya. Produk asing berharga miring, akibat bobolnya "pertahanan" perlindungan produk dalam negeri, terus membanjir.

Tanpa solusi cerdas dan segera untuk persoalan buruh, biaya siluman, infrastruktur, energi, pengusaha pasti terjepit "panas-dingin" di tahun politik 2013 sampai 2014.

Andi Suruji, CEO & Editor in Chief Inilah Group. Selengkapnya, artikel ini bisa disimak di majalah InilahREVIEW edisi ke-10 Tahun II yang terbit Senin, 5 November 2012. [tjs]


Anda sedang membaca artikel tentang

'Panas-dingin' Pengusaha

Dengan url

http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/11/panas-dingin-pengusaha.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

'Panas-dingin' Pengusaha

namun jangan lupa untuk meletakkan link

'Panas-dingin' Pengusaha

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger