INILAH.COM, Jakarta - Tidak jelasnya arah kebijakan sektor pertanian kembali mendapat kritikan PDIP. Kebijakannya pertanian saat ini lebih bersifat parsial dan tambal sulam.
Kepada wartawan di DPR, Senin (23/10/2012), anggota Komisi VI asal PDIP, Sukur Nababan menyebut pemerintahan SBY gagal di sektor pertanian. ''PDIP melihat, UU Pangan belum memberikan jaminan untuk petani. Demikian pula program-programnya,'' ujar Sukur.
Dia mempertanyakan efektivitas kebijakan ekstensivikasi lahan, pupuk bersubsidi serta sejumlah program BLT (Bantuan Langsung Tunai) bagi petani. ''Pemerintah SBY bercita-cita memperluas lahan pertanian baru sebesar 7,3 juta hektar. Ini kebijakan di awang-awang. Demikian pula bagi-bagi pupuk bersubsidi dan BLT untuk petani, bukanlah solusi. Bahkan bisa membuka korupsi baru,'' tuturnya.
Daripada mengembangkan kebijakan ala 'sinterklas', Sukur menyarankan agar pemerintah memiliki lembaga yang berwenang dalam menjaga stok pangan serta stabilitas harga sembako.
''Bentuknya bisa dengan membentuk lembaga baru atau lebih memberdayakan Bulog. Apabila harga bahan pangan serta sembako bisa dijamin stabil, petani pun lebih bersemangat dan bergairah. Ini akan menumbuhkan sentra-sentra pertanian secara alamiah. Yang pada akhirnya membuat Indonesia bisa berswasembada lagi. Seperti di era Orba lalu,'' paparnya.
Ia mengaku heran dengan arah kebijakan pemerintahan SBY yang cenderung politis. Lebih banyak bernuansa untuk pencitraan tanpa melihat dampak langsungnya kepada masyarakat.
''Pemimpin itu harus berani terluka. Berani menetapkan kebijakan yang tidak populer sekalipun. Namun tujuan jangka panjangnya jelas. Untuk memakmurkan rakyatnya,'' tandas Sukur. [tjs]
Anda sedang membaca artikel tentang
Kebijakan Pertanian SBY Masih di Awang-awang
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/10/kebijakan-pertanian-sby-masih-di-awang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kebijakan Pertanian SBY Masih di Awang-awang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kebijakan Pertanian SBY Masih di Awang-awang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar