INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan melobi pemerintah Australia untuk membuka pintu ekspor buah mangga dan salak dari Indonesia.
Hal ini menyusul kesuksesan buah manggis yang sudah terlebih dahulu diekspor ke Benua Kanguru tersebut. Proses negosiasi tersebut merupakan bagian dari kunjungan Mendag, Gita Wirjawan ke Australia. Tujuannya membuka pintu ekspor bagi produk Indonesia ke pasar Australia.
"Indonesia mengharapkan hal yang sama dapat dilakukan terhadap produk buah tropis Indonesia lainnya, terutama mangga dan salak," katanya seperti yang dikutip dalam siaran pers Kemendag, Sabtu (13/10/2012) tentang pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Australia, Craig Emerson.
Dalam pertemuan tersebut, Gita menyampaikan permasalahan illegal logging prohibition bill dan tobacco plain packaging bill yang berdampak negatif terhadap Indonesia.
Sedangkan Craig Emerson mengharapkan pemerintah Indonesia bisa segara menyelesaikan 10.050 ekor sapi milik Australia yang masih tertahan di wilayah karantina Lampung dan Tanggerang. Ia pun, menyampaikan perhatiannya terhadap peraturan impor produk holtikultura di Indonesia, pelarangan ekspor bahan mentah produk tambang, dan iklim perdagangan dan investasi di Indonesia.
Untuk data ekspor Indonesia ke Australia selama kurun waktu 2006-2010 meningkat 8.47%. Ada tiga produk ekspor yang mengalami kenaikan cukup tinggi di tahun 2010, yaitu emas, termasuk plat emas dengan platinum sebesar 27.40%, piranti penerima sinyal untuk televisi 52.21%, dan kayu 17%. Australia saat ini merupakan negara tujuan ekspor ke 15 besar bagi Indonesia. [hid]
Anda sedang membaca artikel tentang
RI Buka Pintu Ekspor Mangga & Salak ke Australia
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/10/ri-buka-pintu-ekspor-mangga-salak-ke.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
RI Buka Pintu Ekspor Mangga & Salak ke Australia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
RI Buka Pintu Ekspor Mangga & Salak ke Australia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar