INILAH.COM, Nusa Dua - Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian menjajaki kerjasama dengan Uni Eropa untuk mengembalikan iklim investasi setelah kawasan itu diterpa krisis yang berkepanjangan.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa sedikit mengalamipenurunan, yakni hanya mencapai 1% akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan di sejumlah negara bagian dunia.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa pada tahun lalu mencapai US$33 miliar. Untuk pertumbuhan pada tahun ini, hanya sedikit antara 0 hingga 1%. "Kalau tidak ada krisis bisa mencapai angka 5% hingga 10% seperti pada periode 2010 menuju 2011," ujar Gita, ketika memberikan sambutan pada agenda Uni Eropa-Indonesia Business Dialogue (EIBD) di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11/2012).
Gita menjelaskan jika Indonesia akan menjajaki sistem kerjasama perdagangan dengan membina komunikasi dan hubungan jangka panjang. Akibat krisis yang panjang dan kompleks, Indonesia berharap pertemuan bisnis Uni Eropa dan Indonesia berikutnya, pada Desember mendatang, akan ada pembicaraan isu-isu vital.
Menurut Gita, pada konsep pandangan positif di beberapa pasar Eropa untuk 2013 seperti , Belanda, Jerman, negara-negara Nordik dan Eropa Timur, ekspor Indonesia akan kembali ke jalur pertumbuhan pada waktunya dan masih banyak potensi yang dapat digali. Namun sejumlah hambatan perdagangan ke Uni Eropa juga ditegaskan oleh pengusaha di daerah.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Badung, Bali, Alit Wiraputra menyampaikan neraca perdagangan dengan Uni Eropa sedikit mengalami kendala. Alit memberi contoh, komoditas hasil kayu dan kerajinan kayu serta perikanan sangat sulit diterima dengan alasan pengelolaan lingkungan yang kurang memadai.
"Banyak komoditas asal Bali yang ditolak oleh negara yang tergabung di Uni Eropa. Kita tahu mereka sangat konsen terhadap lingkungan, tapi kami meminta toleransi dan uji dari Indonesia diterima atau minimal dipertimbangkan," ujarnya.
Terkait hal itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson membenarkan bahwa neraca perdagangan Indonesia dan Uni Eropa perlu diperbaiki. Berdasarkan data BPS pada 2011 perdagangan bilateral antara Indoensia dan Uni Eropa meningkat menjadi lebih dari US$33 miliar atau meningkat sebesar 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka itu menurut Julian membuat Uni Eropa berada pada urutan terbesar keempat sebagai mitra dagang Indonesia pada tahun lalu.
Pada surplus perdagangan sebesar US$8 miliar dari hubungan bilateral ini tentunya surplus ini cukup menjanjikan bagi Indonesia. Pada catatan perdagangan beberapa tahun lalu, Indonesia dan Uni Eropa sangat berpotensi menjalin hubungan kerjasama di bidang ekspor dan impor. [tjs]
Anda sedang membaca artikel tentang
Pemerintah Dorong Investasi Uni Eropa
Dengan url
http://hidupbergayabaru.blogspot.com/2012/11/pemerintah-dorong-investasi-uni-eropa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pemerintah Dorong Investasi Uni Eropa
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pemerintah Dorong Investasi Uni Eropa
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar